MeNulis apa yang kurasa, tanpa niat menyinggung siapapun.
Makin jauh kurengkuh, tapi sadarku tak pernah nyata.
Selalu saha berpihak kepadamu tanpa jera
Inikah saatnya bagiku untuk tidak lagi mencari kenyataan
Karena begitu menyakitkan. Kita tak lgi bersama
Aku mengais pilu dalam birunya rindu yang mnusuk tanpa henti
Haruskah aku sudahi dengan pergi mengingkarimu?
Jika itu jalannya, aku ingin kamu bahagia
Belajar melupakanmu itu sungguh pekerjaan rumah yang besar
Dan menguras perasaaan
Andai saja akar ingatan itu tak kuat mencengkram
Rumah ini begitu berperasaan
Jejakmu tertinggal dimanamana
Kenanganmu madih melekat tersisa
Dan rasa sakitnya tidak berkurang sedikit pun
Dear you (novel)
06.54 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar